""
27 September 2017

PADANG - Sejak beberapa waktu belakangan ini, karakter berkomunikasi masyarakat jauh berubah. Terlebih di saat munculnya media sosial. Masyarakat lebih banyak menggunakan perantara media sosial untuk berinteraksi.

"Kualitas berkomunikasi kita sekarang tak lagi bagus," ujar akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas Dr Emeraldy Chatra, M.I.Kom, saat kuliah umum yang diadakan Program Magister Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Andalas di Gedung Perpustakaan Universitas Andalas, Selasa (26/9).

Diceritakannya, media sosial benar-benar telah memengaruhi pola berkomunikasi masyarakat. Telepon genggam menjadi wadah berkomunikasi yang paling aktif dibanding menyampaikan pesan secara langsung.

"Sekarang, bapak dan anak yang berada di satu rumah lebih memilih menggunakan ponsel untuk menyuruh anaknya melakukan pekerjaan di rumah," ungkapnya.

"Online (penggunaan media sosial) telah mengubah kita," tambahnya.

Selain itu, Emeraldy juga menyinggung pentingnya berkomunikasi. Kompetensi berkomunikasi dalam sebuah profesi, berpolitik, dan lainnya, sangat diperlukan.

"Mereka yang tak mampu berkomunikasi dengan baik, daya saingnya cukup rendah dibanding mereka yang mampu berkomunikasi secara baik," jelasnya.

Pada kuliah umum itu, turut hadir sebagai keynote speaker dari Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Dr Atwar Bajari, M.Si. Menurutnya, saat ini pertikaian dan masalah SARA terus menjadi bahan konsumsi masyarakat. Termasuk masalah pluralisme yang menjadi topik cukup urgen.

Dr Atwar Bajari, M. Si juga menyinggung bahwa saat ini prodi ilmu komunikasi paling diminati. Bahkan kini perkembangan prodi itu begitu cepat.

"Bisa kita lihat hampir setiap waktu terbit buku-buku ilmu komunikasi," bebernya.

Ukuran perkembangan prodi komunikasi terlihat jelas dengan terus bertambahnya mahasiswa ilmu komunikasi.

Kuliah Umum itu dimoderatori Dr Elva Ronaningroem, M. Si. Juga tampak hadir Dr Ernita Arief, Dr Alfan Miko, serta pakar ilmu komunikasi dari Universitas Eka Sakti, Dr Soemartono. Nampak hadir seratusan lebih mahasiswa ilmu komunikasi dari Universitas Andalas dan Universitas Dharma Andalas.(berita dan foto: Charlie / Taufik)

22 September 2017

PADANG - Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Andalas menggelar acara bertajuk "Indonesia iDigital", Jumat (22/9). Kegiatan ini digelar di Convention Hall Universitas Andalas.

Acara ini bekerjasama dengan Kementerian Kominfo, Direktorat Jenderal PPI, serta Direktorat Penyiaran.

Rektor Universitas Andalas Prof. Tafdil Husni, SE, MBA, Ph.D mengaku cukup bangga atas terselenggaranya kegiatan ini. Bahkan Unand telah dijadikan sebagai lokasi road show "goes to Indonesia IDigital" oleh Kementerian Kominfo.

"Besar harapan ke depan, Unand lebih kreatif dalam melihat pasar digital yang makin berkembang pesat saat ini," ujar rektor. 

Pada kegiatan itu, tampil sebagai keynote speaker yakni Ditjen PPI Prof.Dr.H. Ahmad M.Ramli,SH,MH,FCB.Arb. Menurutnya, saat ini perusahaan yang mempunyai aplikasi copyright telah menguasai dunia. Seperti contoh, "Facebook", "Twiter", dan lainnya.

"Ke depan yang akan menjadi unggulan adalah aplikasi yang berbasis content dan Iot sangat berpotensi menguasai pasar digital, yang mana saat ini potensi ekonomi digital indonesia kira - kira USD 130 milliar," jelasnya.

Acara yang dimoderatori Dr Aidinil Zetra ini menghadirkan narasumber seperti Ir Geryantika Kurnia, M. Eng, MA, kemudian Dr Emeraldy Chatra, M. Ikom, Dr Ir Hardijanto Saroso, MMT.MM, serta Deddy Risnanto dari Kompas TV.

Ir Geryantika Kurnia, M. Eng, MA, menyebut Indonesia menargetkan beralih ke sistem digital pada 2020. Saat ini menurutnya, masyarakat cenderung memilih tontonan lewat internet dibanding menonton televisi secara langsung.

"Penyiaran Indonesia akan dapat bertahan apabila beralih ke digital. Sayangnya saat ini Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain di Asean," terangnya.

Hal ini menurut Dr Emeraldy Chatra, M. Ikom sangat menarik. Anak muda Indonesia kini cenderung responsif terhadap perkembangan teknologi sehingga dapat diterima dengan mudah.

"Anak muda kita lebih responsif, jadi pasti akan diterima," sebutnya.

Dr Ir Hardijanto Saroso, MMT, MM mengatakan bahwa pergerakan teknologi sangatlah cepat sehingga kita semua dituntut untuk siap dan mengambil manfaat dari perkembangan teknologi ini.

Sedangakan pendapat Dedy Risnanto,SH , dari kompas TV, pada era digital kita dapat menghasilkan peluang karir dan pekerjaan sendiri,. Pemerintah mencanangkan program gerakan seribu start-up pada tahun 2016 hingga 2020.

Acara talk show di moderator oleh Pembantu Dekan I Fisip Unand, Dr.Aidinil Zetra (CL/TN)

20 September 2017

FISIP Peduli Rohingya, di adakan pada hari Rabu tanggal 20 September 2017 di Ruang Sidang Dekanat
Fakultas Fisip Unand, yang menjadi pembicara adalah Dr.Raja Ahmad Iskandar Bin Raja Raakob, beliau adalah Senior lecturer in Universiti Teknologi PETRONAS Malaysia,
Raja Ahmad Iskandar memulai materi dengan membuka sejarah Rohingya dan Myanmar, peta dan silsalah.
dan kejadian yang terjadi pada saat ini di Rohingya.di lanjutkan dengan Sesi tanya jawab dengan peserta yang hadir, antara lain dosen, staf dan mahasiswa. acara ini juga di buka langsung oleh dekan FISIP bapak Dr.H. Alfan Miko, MSI, acara di akhiri dengan mengumpulkan Donasi untuk Rohingya
dan foto bersama.

15 September 2017

Jurusan Administrasi Publik Fakultas FISIP Unand mengadakan kuliah umum dengan tema " Mengawal Kebijakan Pemberdayaan & Implentasi di Daerah Sebagai Inovasi Untuk Meningkatkan Daya Saing di Daerah ", kegiatan ini adalah agenda rutin dari program Jurusan Administrasi Public untuk meningkatkan Pengetahuaan Mahasiswa fisip khususnya Jurusan Administrasi Publik
adapun yang hadi sebagai nara sumber pada kuliah umum ini adalah Dr.Falih Suaedi, Drs,M.Si, acara di adakan di Gedung Seminar F - Unand, pada kamis, 14 September 2017 jam 08.00 sampai selesai.

Dekan Fakultas FISIP secara langsung membuka acara kuliah umum ini memberikan apresiasi kepada pihak jurusan yang konsisten dalam rangka mengembangkan pengetahuan mahasiswa fisip khususnya jurusan administrasi public