""
Wednesday, 04 March 2020 11:34

Laporan Wisuda II 2019

Written by

Wisuda periode II 2019 dilaksanakan dua kali, pada tanggal 28 Juni 2019 program pascasarjana dan pada tanggal 29 Juni 2019 program sarjana. Berdasarkan dengan Sk Rektorat 3501/XIV/R/KPT/2019, 3502/XIV/R/KPT/2019 tentang lulusan Program Sarjana dan Pascasarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas jumah wisudawan/ti sebanyak 66 diantaranya untuk program sarjana S1 Sosiologi 9 orang, S1 Antropologi Sosial 7 orang, Ilmu Politik 6 orang, Administrasi Publik 16 orang, Ilmu Hubungan Internasional 18 orang, Ilmu Komunikasi 5 orang. Pada Program pascasarjana S2 Sosiologi 1 orang, S2 Antropologi 1 orang, S2 politik 3 orang. Jumlah Wisuda Fisip S1 61 orang dan S2 5 orang jumlah semuanya wisuda Fisip 66. Laporan selengkapnya terkait dengan data peserta dan statistik lulusan FISIP dapat di download disini

 

Yth. Bapak/Ibu Dosen/Tendik/Mahasiswa FISIP Universitas Andalas


Berhubung pada kalender akademik Unand 2019/2020 terdapat beberapa kegiatan akademik yang bertabrakan dengan *Hari Raya Idul Fitri* maka dengan ini disampaikan jadwal baru hasil penyesuaian


Terima kasih, Wassalam

 

An. Dekan
Wakil Dekan I 

 

 

 

JAKARTA (Unand) – Tim debat bahasa Inggris Universitas Andalas berhasil menempus putaran 16 besar dan merebut penghargaan pembicara terbaik pada gelaran Indonesia Varsity English Debating (IVED) 2020 di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, yang berlangsung dari (17-21/1) lalu.

Tim yang berasal dari komunitas debat mahasiswa Andalas Debating Society (ADS) ini beranggotakan Muhammad Arif Varelino (Ilmu Komunikasi 2018), Nadhifah Akbar Habibie (Manajemen Internasional 2018), dan Nugel Dwiputra Pangarso (Ilmu Politik 2019). 

Nadhifah Akbar Habibie mengungkapkan kita berhasil melaju sampai babak Open Octofinals setelah berhadapan dengan Universitas Sanata Dharma, Binus University, Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Tanjungpura. 

“Langkah kita terhenti setelah berhadapan dengan Universitas Gadjah Mada, yang pada akhirnya merebut gelar juara umum di babak final,” ujarnya.

Namun, kiprah tim ADS Universitas Andalas tidak hanya berhenti di sana. “Kita  berhasil memborong gelar Pendebat Terbaik (Best Speaker) kategori Novice, dengan Nadhifah Akbari menduduki posisi ke-9, Nugel Dwiputra pada posisi ke 7, dan Muhammad Arif pada posisi ke-4. Penghargaan bagi ketiganya diserahkan langsung oleh Presiden Atma Jaya Debating Club Raymond Arifianto J. dan Ketua Indonesian Debate Council Daud Hernoud C.L.,” tambahnya.

Dikatakannya kegiatan yang diselenggarakan oleh Indonesian Debate Council (IDC), IVED adalah salah satu kompetisi debat parlementer berbahasa Inggris tertua dan paling prestisius di Indonesia sejak penyelenggaraan pertama di Universitas Indonesia pada tahun 1998. 

Bersama dengan Java Overland Varsity English Debating (JOVED) dan National University Debating Championship (NUDC) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaraan dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi, IVED merupakan salah satu kompetisi utama dalam kalender tahunan dunia debat parlementer Indonesia. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan ini adalah kali pertama Universitas Andalas ikut serta dalam gelaran tahunan IVED.

“ADS adalah komunitas mahasiswa Universitas Andalas yang bertujuan untuk menyebarkan dan mempromosikan kegiatan debat parlementer di lingkungan kampus,” jelasnya.

Ditambahkannya sejak berdiri pada tahun 2019, ADS telah mencatat serangkaian prestasi di lomba-lomba debat parlementer tingkat provinsi, regional, hingga nasional. (*)

 

 

Thursday, 16 January 2020 09:38

Perpanjangan Pembayaran SPP/UKT

SPP Genap 19

Friday, 03 January 2020 11:34

FISIP Bicara - Prof. Dr. Damsar, M.A

Written by

Friday, 03 January 2020 11:25

FISIP Bicara - Dr. Yevita Nurti, M.Si

Written by

Thursday, 02 January 2020 12:15

Gossip dipenghujung tahun 2019

 

 

Kegiatan bersepeda Gosip dipenghujung tahun 2019

Kerja sama Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Barat dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas dan dikelola oleh Pusat Kajian Keadilan Agraria dan Lingkungan (Sangkakala) yang juga menghadirkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Sumatera Barat. Rabu, 18 Desember 2019, mulai jam 09.00 - selesai di Ruang Sidang Dekanat FISIP Lantai 2, Kampus Unand Limau Manis. Acara dibuka oleh Dekan FISIP (yang mewakili Rektor Unand), para narasumber adalah Henry Saragih (Ketua Umum SPI), Afrizal (Guru Besar Sosiologi FISIP Unand), dan Sultanul Arifin (Ketua Komnas HAM Sumbar, dengan Moderator Didi Rahmadi (Peneliti Sangkakala). Dihadiri oleh puluhan peserta dari Padang dan Jambi, baik para Dosen, Mahasiswa, Aktivis, Petani, dan sebagainya. Di sela-sela acara, ada penyerahan beras organik dan kaos-kaos kampanye UNDROP oleh Ketua Umum SPI kepada Dekan FISIP Unand.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas melaksanakan peresmian Museum Etnografi Andalas di Gedung C FISIP, Limau Manis (4/12).⁣ Pada peresmian dan seminar nasional kebudayaan juga dihadiri oleh Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet, S.E,. M.M. Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H. meresmikan langsung Meseum Etnografi Andalas yang dipandu oleh Dr. Maskota Delfi,M.Hum Dosen Antropologi FISIP yang menjelaskan kebudayaan yang ada dimentawai serta apa saja kebiasaan kebiasaan orang mentawai, dimuseum juga terdapat benda - benda yang digunakan dalam kehidupan sehari hari masyarakat mentawai. Dlam acara ini juga terdapat Seminar Nasional Kebudayaan yang diikuti dosen, mahasiswa dan peserta umum, yang menjadi Keynote Speaker Drs Fitra Arda, M.Hum (Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Yudas Sabaggaler, SE.,MM (Bupati Kepulauan Mentawai), Dr. Sri Setiawati, MA (Dosen Antropologi FISIP Unand)

 

Sambutan dari Dekan FISIP Dr. Alfan Miko, M.Si                     Salah satu sesi panel pada seminar nasional kebudayaan

Wednesday, 13 November 2019 10:51

Kuliah Umum bersama Walikota Sawahlunto

Kamis, 24 Oktober 2019 di ruang sidang Dekanat FISIP Lantai 2, Universitas Andalas. Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas menyelenggarakan Kuliah Umum "Tantangan dan Strategi Kota Sawahlunto sebagai Kota Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh UNESCO dengan Kota Sawahlunto". Ini merupakan langkah awal dalam menjalin kerjasama dengan Pemerintahan Sawahlunto yang kemudian diikuti dengan penandatanganan MoU. Kegiatan ini diawali dengan penandatanganan MoU oleh Dekan FISIP Universitas Andalas dan Walikota Sawahlunto, dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Deri Asta, S.H, Walikota Sawahlunto. dan moderator Revi Marta, M.I.Kom. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FISIP Universitas Andalas, Dr. Alfan Miko, M.Si, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto, Kepala Dinas dan Kasi Pariwisata Kota Sawahlunto, Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah Kota Sawahlunto, Humas Kota Sawahlunto, Dekan FISIP dan FIB, Wakil Dekan 1 dan 2, serta Dosen Ilmu Komunikasi dan Fakultas Ilmu Budaya.

Kuliah umum ini membahas mengenai tantangan dan strategi yang dilakukan oleh pemerintahan Sawahlunto dalam mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Berawal dari penemuan sumber daya alam batu bara, Sawahlunto menjadi kota industri sejak tahun 1800-an. Namun, penghentian produksi batu bara membuat Sawahlunto mengalami penurunan penduduk karena banyaknya karyawan yang berhenti dan pindah yang kemudian mengurangi transaksi keuangan di kota tersebut. Sehingga Sawahlunto hampir menjadi kota mati. Akhirnya, pemerintah dan legist;atif, para petinggi, serta warga kota merumuskan visi menjadikan kota ini menjadi kota wisata tambang yang berbudaya. Komitmen ini didukung dengan peraturan-peraturan, pelestarian dan pembuatan objek-objek wisata yang mendukung kebangkitan kota ini lagi, yang kemudian mendapatkan pengakuan dari UNESCO atas usaha yang telah dilakukan dalam beberapa dekade ini.

Pengakuan dari UNESCO ini didapatkan pada Juli 2019 yang semakin mengukuhkan Kota Sawahlunto sebagai Kota Warisan Budaya Dunia ke lima di Indonesia, mendukung visi kota yakni menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya Tahun 2020. Pengakuan ini diharapkan menjadi jalan untuk meningkatkan sektor di bidang kepariwisataan dan mendukung kebudayaan di Kota Sawahlunto. Tentunya hal ini  menjadi tugas berat bersama, pemerintah Kota Sawahlunto dengan seluruh pemangku kepentingan serta warga didukung juga oleh para akademisi di lingkungan Universitas Andalas, terutama Ilmu Komunikasi dalam mengembangkan potensi ini.