FISIP UNAND – Program Magister Ilmu Politik FISIP UNAND laksanakan kegiatan kuliah umum yang membahas tentang “Demokrasi di Era Digital : Dari Demokrasi ke Datakrasi” dan dimoderatori oleh Nofal Wiska. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Doktoral Kebijakan Publik, Magister Ilmu Politik, dan praktisi serta akademisi dan dibuka oleh Dekan FISIP Unand Dr Azwar.
“Di Indonesia kita belum akrab dengan sistim ini, tapi di banyak negara seperti Cina, Singapura, Korea Selatan, dan sejumlah negara lainnya, sudah memanfaatkan datakrasi ini dalam proses pengambilan kebijakan dan dalam mengatur kehidupan masyarakat,” jelas Prof. Nusyirwan Efendi yang merupakan salah satu Narasumber dalam kegiatan Kuliah umum yang digelar dengan Virtual Meeting Zoom, Kamis/15 September 2021.
Nusyirwan juga melihat bahwa datakrasi ini belum bisa menggantikan rezim, namun hanya sebatas sebagai alat dalam pemerintahan. “Saya belum melihat arah bahwa datakrasi ini akan mampu menggantikan sistim pemerintahan, apalagi menggantikan parlemen, partai politik dan lain lain. Namun datakrasi ini efektif digunakan dalam birokrasi, sebagai alat untuk melayani masyarakat,” lanjut Direktur Pasca Sarjana Unand ini.
“Dalam proses pemilihan analis data memanfaatkan data data media sosial untuk mencari tahu preferensi politik, kebutuhan dan sebagainya, yang dimanfaatkan bagi para calon untuk mengetahui masyarakat, sehingga lebih mudah untuk membuat konten isu dalam berkampanye,” jelas Wakil Dekan III Fisip Universitas Lampung ini.
Sementara itu Dr Aidinil Zetra mengemukakan pandangannya terkait masa depan demokrasi akan ditentukan oleh datakrasi ini. Banyak contoh negara yang sudah mencapai governance 4.0 dengan memanfaatkan big data dan kecerdasan buatan.
Perkembangan kehidupan digital makin menggurita, menguasai semua sektor kehidupan. Tidak terkecuali di dalam politik dan pemerintahan. Politik dan pemerintahan berbasis data ini kemudian dikenal dengan istilah datakrasi. Bicara tentang datakrasi maka akan berbicara tentang bigdata, algoritma, teknologi digital, dan analisis data dalam bentuk artificial intelligence. Semua itu kemudian dimanfaatkan oleh negara untuk mengatur masyarakat. Kegiatan diskusi ini merupakan kegiatan rutin dari Magister Ilmu Politik Unand setiap bulannya. “Kuliah umum ini semoga bisa membuka cakrawala berpikir bagi mahasiswa dan masyarakat,” ungkap Ketua Promag MIP Dr Tengku Rika Valentina. (IH)