Jum’at, 17 Mei 2019 FISIP kembali menyelenggarakan Kuliah Umum dengan mengangkat tema Demokrasi Patronase: Klientelisme Pemilu 2019 di Indonesia. Kuliah umum diselenggarakan di Ruang Seminar Pasca Sarjana Lantai 3 Unand, Limau Manis. Terdapat tiga orang narasumber dalam kuliah umum ini yakni Dr. Ward Berenschot (Peneliti senior KITLV, Leiden, Belanda), Lindo Karsyah, SS (Ketua KPU Kab. Sijunjung) dan Sadri S.IP, M.Soc, Sc. (Dosen Ilmu Politik FISIP Unand). Acara kuliah umum dibuka oleh Dekan FISIP Dr. Alfan Miko, M.Si diikuti dengan pemberian plakat oleh Dekan FISIP Dr. Alfan Miko, M.SI kepada Dr. Ward Berenschot dan Lindo Karsyah, SS.
Pada sesi materi, Lindo Karsyah menyampaikan pengalamannya dalam Pemilu 2019 khususnya Kabupaten Sijunjung. Beliau menyampaikan tudingan dari sekelompok orang terkait anggapan KPU berlaku curang dalam Pemilu 2019 seharusnya bisa dihindari mengingat “KPU tidak mungkin curang karena menjadi komisioner KPU itu ada integritas, integritas itu suatu standar” Beliau juga menyampaikan tugas penyelenggara Pemilu mulai dari KPU sampai ke tingkatan KPPS sangatlah berat mengingat Pilpres dan Pileg dilakukan serentak.
Adapun Sadri, menguraikan sedikit pengalamannya dalam riset lapangan dengan Ward pada 2014 lalu. Ia bercerita kecenderungan pork barrel yang dilakukan Caleg untuk menang dalam Pemilu. Disaat yang bersamaan masyarakat selaku pemilih seringkali bersikap pragmatik untuk memilih Caleg yang memberi uang.
Paparan terakhir kuliah umum disampaikan Ward. Ward menguraikan bahwa materi kuliah umumnya sangat terkait dengan buku terbarunya yang berjudul Demokrasi for Sale Pemilu, Klientelisme, dan Negara di Indonesia. Beliau menjelaskan praktik klientelisme terjadi di Indonesia ditandai dengan minimnya caleg dalam memaksimalkan partai politik dalam Pemilu, sebaliknya justru caleg berjuang dengan memanfaatkan jaringan informal untuk memenangkan Pemilu. Hal ini berbanding terbalik dengan dominasi partai politik sebagaimana yang terjadi di India. Implikasi yang timbul membuat para politisi bekerja memenangkan Pemilu dengan menggunakan tim sukses sekaligus memanfaatkan money politic kepada pemilih.
Walaupun kuliah umum ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan hal ini tak menyurutkan semangat para peserta untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tercatat sebanyak 98 orang peserta kuliah umum hadir dan antusias mengikuti kuliah umum. Banyak pertanyaan yang diajukan dosen, mahasiswa dari berbagai jurusan di FISIP Univeristas Andalas, serta komisioner KPU kepada narasumber. Disamping itu, peserta kuliah umum juga banyak membeli buku terbaru Ward bersama Edward Aspinall berjudul Demokrasi for Sale Pemilu, Klientelisme, dan Negara di Indonesia dan buku Ward bersama Gerry van Klinken berjudul Citizenship in Indonesia. Penutupan acara ditandai dengan foto bersama dengan Dr. Ward Berenschot disertai dengan permintaan tanda tangan Dr. Ward Berenschot pada buku terbarunya yang dibeli oleh peserta.