FISIP UNAND - Komisi Penyiaran Indonesia bersama Universitas Andalas melaksanakan workshop riset indeks kualitas program siaran televisi pada hari sabtu 17 April 2021. Acara yang dilaksanakan di Aula Basa 1 Hotel Pangeran Beach kota Padang ini dihadiri secara langsung oleh Kepala Sekretariat KPI Pusat, Umri, dan Dr. Harmonis selaku konsultan KPI Pusat.
Workshop ini dilaksanakan sebagai bentuk lanjutan kerjasama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI RI) dengan FISIP Universitas Andalas terus berlanjut, ditandai dengan penandatanganan MoU dan kepercayaan KPI berkolaborasi dengan Jurusan Ilmu Komunikasi yang merupakan salah satu jurusan terbaik di FISIP menjadi sentral pelasaksana dari Workshop Riset Indek Kualitas Televisi Tahun 2021 ini.
Selain berlangsung secara tatap muka di Hotel Pangeran Padang, kegiatan ini pun juga dilangsukan secara virtual melalui Zoom Meeting. Turut serta di dalamnya hadir Komisioner KPI Pusat, Yuliandre Darwis, Ph.D yang menyampaikan mengenai pentingnya Riset Indek Kualitas Televisi Tahun 2021. "Diharapkan hasil riset ini tidak hanya berhenti di KPI saja, tetapi juga dimanfaatkan oleh bapak ibu informan dan masyarakat," tutur Yuliandre.
Disamping itu disampaikan juga komitmen Universitas Andalas dalam mensukseskan pelaksanaan riset oleh Dekan FISIP Universitas Andalas, Dr. Azwar, M.Si. Workshop ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya dengan jurusan Ilmu Komunikasi sebagai fasilitator.
Harmonis menjadi pembicara utama workshop riset ini memulai diskusi dengan menjelaskan filosofi dasar dilaksanakan workshop ini. "Riset ini dilakukan diawali dari kegalauan Presiden Joko Widodo yang melihat program TV di Indonesia ini lebih banyak yang bersifat menghibur dibandingkan mendidik", tutur Harmonis.
Setelah dilaksanakan workshop ini, dilanjutkan dengan Diseminasi Riset Indek Kualitas Televisi Tahun 2021 besok hari yang ditayangkan secara live di Youtube “Ranah Komunikasi” dengan supaya masyarakat dapat langsung memperoleh informasi dari kegiatan riset, dengan harapan para pembicara dan peserta workshop agar kedepannya riset ini bisa terus dilaksanakan secara rutin. (IH)