PADANG - Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Andalas menggelar acara bertajuk "Indonesia iDigital", Jumat (22/9). Kegiatan ini digelar di Convention Hall Universitas Andalas.
Acara ini bekerjasama dengan Kementerian Kominfo, Direktorat Jenderal PPI, serta Direktorat Penyiaran.
Rektor Universitas Andalas Prof. Tafdil Husni, SE, MBA, Ph.D mengaku cukup bangga atas terselenggaranya kegiatan ini. Bahkan Unand telah dijadikan sebagai lokasi road show "goes to Indonesia IDigital" oleh Kementerian Kominfo.
"Besar harapan ke depan, Unand lebih kreatif dalam melihat pasar digital yang makin berkembang pesat saat ini," ujar rektor.
Pada kegiatan itu, tampil sebagai keynote speaker yakni Ditjen PPI Prof.Dr.H. Ahmad M.Ramli,SH,MH,FCB.Arb. Menurutnya, saat ini perusahaan yang mempunyai aplikasi copyright telah menguasai dunia. Seperti contoh, "Facebook", "Twiter", dan lainnya.
"Ke depan yang akan menjadi unggulan adalah aplikasi yang berbasis content dan Iot sangat berpotensi menguasai pasar digital, yang mana saat ini potensi ekonomi digital indonesia kira - kira USD 130 milliar," jelasnya.
Acara yang dimoderatori Dr Aidinil Zetra ini menghadirkan narasumber seperti Ir Geryantika Kurnia, M. Eng, MA, kemudian Dr Emeraldy Chatra, M. Ikom, Dr Ir Hardijanto Saroso, MMT.MM, serta Deddy Risnanto dari Kompas TV.
Ir Geryantika Kurnia, M. Eng, MA, menyebut Indonesia menargetkan beralih ke sistem digital pada 2020. Saat ini menurutnya, masyarakat cenderung memilih tontonan lewat internet dibanding menonton televisi secara langsung.
"Penyiaran Indonesia akan dapat bertahan apabila beralih ke digital. Sayangnya saat ini Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain di Asean," terangnya.
Hal ini menurut Dr Emeraldy Chatra, M. Ikom sangat menarik. Anak muda Indonesia kini cenderung responsif terhadap perkembangan teknologi sehingga dapat diterima dengan mudah.
"Anak muda kita lebih responsif, jadi pasti akan diterima," sebutnya.
Dr Ir Hardijanto Saroso, MMT, MM mengatakan bahwa pergerakan teknologi sangatlah cepat sehingga kita semua dituntut untuk siap dan mengambil manfaat dari perkembangan teknologi ini.
Sedangakan pendapat Dedy Risnanto,SH , dari kompas TV, pada era digital kita dapat menghasilkan peluang karir dan pekerjaan sendiri,. Pemerintah mencanangkan program gerakan seribu start-up pada tahun 2016 hingga 2020.
Acara talk show di moderator oleh Pembantu Dekan I Fisip Unand, Dr.Aidinil Zetra (CL/TN)