• sekretariat@soc.unand.ac.id
  • 081261576200

Sentuhan Ibu, Hangatkan Kebersamaan: Kiprah Dharma Wanita Persatuan FISIP di Dies Natalis ke-32 FISIP UNAND

Padang, Mei 2025.

Bersama ibu-ibu DWP FISIP, kebersamaan bukan sekadar kata—ia menjelma dalam aksi, berbagi dengan anak-anak panti dan bergembira bersama keluarga besar FISIP UNAND. Melalui serangkaian kegiatan sosial dan lomba, mereka menghadirkan energi penuh cinta yang mengikat, menguatkan, serta menginspirasi

Dies Natalis ke-32 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas (FISIP UNAND) bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk mempererat kebersamaan seluruh sivitas akademika FISIP beserta keluarga. Sejak awal Mei 2025, berbagai kegiatan yang memadukan kecerdasan, kreativitas, dan kebugaran dilaksanakan dalam satu rangkaian acara yang meriah. Mulai dari penyelenggaraan pertandingan olahraga, orasi ilmiah, international days, donor darah, hingga kompetisi kreatif seperti lomba memasak, video dan photography competition, serta kunjungan sosial ke panti asuhan yang membawa makna lebih dalam bagi keluarga besar FISIP UNAND.

Di antara rangkaian acara ini,  Dharma Wanita Persatuan (DWP) FISIP turut berkontribusi dengan menghadirkan sentuhan kehangatan dan kepedulian melalui kegiatan sosial dan lomba kebersamaan. Kegiatan sosial berupa kunjungan ke panti asuhan, dan  kegiatan kebersamaan dalam keluarga besar FISIP UNAND, DWP mengadakan lomba memasak  dan aktivitas mewarnai bagi anak-anak anggota keluarga FISIP.

Membentuk Generasi Peduli: “Mengenal Diri, Menghargai Lingkungan dan Mewujudkan Kebahagiaan

Ada sesuatu yang khas dari sentuhan seorang ibu, yaitu, kasih sayang. Dalam Dies Natalis ke-32 FISIP UNAND, ibu-ibu DWP FISIP membawa esensi kasih sayang ini ke Panti Asuhan Aisyiyah, Koto Tangah, Padang. Kunjungan ke Panti  bukan  sekadar agenda sosial, dengan membawa bantuan berupa sembako dan peralatan sekolah, tetapi dengan hati yang terbuka untuk berbagi ilmu dan kebahagiaan.  Dengan tema “Mengenal Diri, Menghargai Lingkungan dan Mewujudkan Kebahagiaan”, anak-anak panti mendapat tiga kegiatan utama, yaitu; edukasi tentang kesehatan reproduksi, mengenal dunia reptil dan pengetahuan tentang kebersihan lingkungan pantai.

Salah satu momen paling berkesan adalah sesi mengenal dunia reptil. Anak-anak diberikan wawasan tentang kehidupan hewan reptil dan bagaimana berinteraksi langsung dengan beberapa jenis hewan reptil tersebut. Materi disampaikan oleh Komunitas Reptil Padang, pimpinan Danu The King. Tidak hanya anak-anak, ibu-ibu DWP FISIP pun ikut terlibat dalam pengalaman unik ini. Dengan tawa dan sedikit rasa penasaran, beberapa dari mereka mencoba memegang reptil yang sebelumnya hanya mereka lihat di layar televisi. Ada yang menjerit kecil, ada yang tertawa lepas, tetapi pada akhirnya semua menikmati pengalaman baru ini. Awalnya ada rasa takut, tetapi dengan panduan dari anggota komunitas reptil, keberanian mereka mulai tumbuh. Perasaan takut pun perlahan berubah menjadi rasa kagum. "Siapa sangka reptil bisa begitu tenang di tangan kita?" ujar salah seorang ibu dengan senyum penuh keheranan. Sebuah pengalaman yang mengajarkan bahwa keberanian bisa dibangun dengan kepercayaan dan dukungan.

Tak hanya itu, edukasi tentang kesehatan reproduksi juga menjadi bagian penting dari kunjungan ini. Anak-anak panti yang sudah beranjak remaja mendapatkan pemahaman tentang tubuh mereka, kesehatan reproduksi mereka serta bagaimana cara menjaga diri mereka dengan baik. Materi ini disampaikan oleh salah seorang anggota DWP yang juga dosen di Departemen Administrasi Publik, Rozidateno Putri Hanida, S.IP., MPA. Materi disampaikan dengan cara yang mudah dimengerti, penuh perhatian, dan tanpa kesan menggurui—karena di sini, yang utama bukan sekadar berbagi ilmu, tetapi juga membangun komunikasi dan kepercayaan.

Edukasi yang juga tak kalah pentingnya adalah tentang kebersihan lingkungan pantai yang disampaikan oleh Sri Meiyenti, S.Sos., M.Si., seorang anggota DWP FISIP dan dosen di Departemen Antropologi. Sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan, DWP FISIP mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan memilah sampah, sebuah pengetahuan sederhana namun berdampak besar. Anak-anak panti dibekali pengetahuan tentang berbagai jenis  sampah yang sering mencemari lingkungan pantai, serta bagaimana cara memilahnya dengan benar. Edukasi ini menjadi langkah kecil yang mengajarkan anak-anak bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab bersama.

Kejutan di Dies Natalis FISIP: “Saat Para Pria Menjadi Chef”

Biasanya, dapur adalah panggung bagi ibu-ibu, tempat mereka menciptakan hidangan penuh cinta untuk keluarga. Namun, dalam Dies Natalis kali ini, DWP FISIP hadir dengan sebuah tantangan unik yang menggeser peran tradisional: Chef Warrior Challenge”.  Lomba memasak ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ajang pembuktian bahwa para pria—dosen dan tenaga kependidikan FISIP—pun bisa beraksi dengan penuh kreativitas di dapur.

Sebagai penggagas acara, DWP FISIP ingin menghadirkan momen yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun keseimbangan dalam peran domestik. Dengan semangat kebersamaan, lomba ini mengajak para pria untuk berkompetisi dalam menciptakan sajian nasi goreng yang menggoda selera, langsung di lokasi dengan bahan-bahan yang telah disiapkan panitia.

Lebih dari sekadar adu keahlian, Chef Warrior Challenge menjadi simbol kolaborasi dan kebersamaanmembuktikan bahwa memasak bukan hanya tugas perempuan, tetapi juga bagian dari ekspresi kreativitas dan kebersamaan dalam keluarga. Dies Natalis FISIP tahun ini pun semakin berkesan, karena di dapur, para pria menunjukkan sisi lain mereka: inovatif, seru, dan penuh semangat!

Mewarnai Bersama untuk Anak-anak Civitas Akademika

Kecerian anak-anak saat mewarnai Bersama

Sementara itu, di sudut lain, anak-anak anggota keluarga FISIP menyalurkan kreativitas mereka dalam Mewarnai Bersama”, dengan tema "Kampus Orang Tuaku, Rumah Kedua Kami", mencerminkan betapa eratnya hubungan antara dunia akademik dan keluarga.

DWP FISIP tak hanya menginisiasi kegiatan ini untuk memperkuat kebersamaan, tetapi juga sebagai ruang bagi setiap anggota keluarga untuk hadir, mengekspresikan diri, dan merasakan kehangatan dalam lingkungan kerja FISIP. Merekapun dapat merasakan bahwa di balik kesibukan akademik, ada kasih sayang dan kreativitas yang dapat mengikat semua dalam satu kesatuan, keluarga besar FISIP yang utuh.

Refleksi Dies Natalis : “FISIP sebagai Rumah Kedua, Saat Kebersamaan Menjadi Kekuatan”

Dies Natalis bukan sekadar selebrasi—ia adalah pengingat bahwa kebersamaan adalah energi yang selalu tumbuh, berkembang, dan menguatkan. Seperti yang disampaikan Ketua Panitia Dies Natalis ke-32 FISIP Unand, Rinaldi Eka Putra, M.Si., “FISIP adalah rumah jiwa kita yang kedua, setelah keluarga”. Rinaldi menjelaskan bahwa kesuksesan acara ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama semua pihak -universitas, fakultas, alumni, sponsorship, hingga dosen dan tenaga kependidikan. Ia menekankan pentingnya kebersamaan, kerja tim, komunikasi, dan solidaritas dalam Dies Natalis ke-32 FISIP UNAND, sehingga kedepannya FISIP semakin berkarya untuk bangsa.

Dekan FISIP Unand, Dr. Jendrius, M.Si.  menjelaskan, bahwa Dies Natalis ke-32 ini  merupakan momen refleksi tentang kebersamaan yang telah dibangun civitas akademika selama ini. “Kita percaya bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bagi kita semua—ruang yang menumbuhkan kedekatan, kreativitas, dan empati. Dies Natalis ke-32 ini menjadi bukti bahwa seluruh elemen keluarga besar FISIP dapat bersatu, berkontribusi, dan berbagi. Sehingga kebersamaan bukan  sekadar ucapan, kebersamaan ini adalah energi yang dapat menggerakkan dan menyatukan kita."

DWP FISIP berperan penting dalam memperkuat solidaritas, tidak hanya di lingkungan akademik, tetapi juga dalam masyarakat. Melalui berbagai kegiatan seperti bakti sosial, edukasi, hingga ajang kreatif bersama keluarga, DWP menghadirkan nilai kepedulian dan kebersamaan yang menjadi jiwa dari FISIP.

Melalui serangkaian kegiatan ini, DWP FISIP UNAND telah membuktikan bahwa peran mereka tidak hanya dalam pemberdayaan perempuan di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN), namun juga aktif dalam kegiatan sosial dan penguatan solidaritas, baik di lingkungan FISIP UNAND maupun masyarakat luas.Tidak hanya antar sesama dosen dan tenaga kependidikan, tetapi juga bagi keluarga besar FISIP UNAND. Setiap kebersamaan yang dirawat dengan hati, akan selalu tumbuh menjadi sesuatu yang bermakna. (YSyas).