• sekretariat@soc.unand.ac.id
  • 081261576200

FISIP UNAND Adakan Pendampingan Persiapan Akreditasi Internasional ACQUIN Bersama Ahli

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas (FISIP UNAND) Adakan Pendampingan Persiapan Akreditasi Internasional ACQUIN pada Jumat, 14 Februari 2025, bertempat di Ruang Rapat Dekanat FISIP UNAND. Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli, Hendy Santosa, S.T., M.T., Ph.D., dosen sekaligus Sekretaris Bidang Penjaminan Mutu LPMPP Universitas Bengkulu, serta dihadiri oleh 12 program studi dari jenjang S1, S2, dan S3 di lingkungan FISIP UNAND.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UNAND, Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH., yang menekankan pentingnya akreditasi internasional sebagai langkah strategis dalam meningkatkan daya saing akademik dan reputasi FISIP UNAND di kancah global. Akreditasi ACQUIN tidak hanya menjadi tolok ukur kualitas akademik, tetapi juga sebagai upaya peningkatan mutu berkelanjutan dalam berbagai aspek pendidikan tinggi.

Dalam sesi pertama, Hendy Santosa menjelaskan bahwa ACQUIN merupakan akreditasi yang berfokus pada institusi dengan standar internasional yang terafiliasi dengan Erasmus. Beberapa hal utama yang menjadi perhatian dalam persiapan akreditasi ini meliputi kebijakan akreditasi internasional, pengakuan internasional, serta penyusunan Letter of Intent yang harus ditandatangani oleh Rektor. Selain itu, implementasi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), Taxonomy Bloom, dan capaian pembelajaran juga menjadi aspek penting dalam persiapan akreditasi ini.

Hendy juga menekankan pentingnya penyusunan dokumen Self-Assessment Report (SAR) yang mencakup berbagai aspek strategis, seperti Modul Handbook per mata kuliah, dokumen pendukung, serta pemanfaatan teknologi melalui cloud folder collaboration seperti Google Drive, OneDrive, dan Dropbox dalam pengelolaan dokumen akreditasi. Adapun tahapan prosedur akreditasi meliputi kontrak awal, pembentukan tim, penyusunan SAR, persiapan visitasi, proses visitasi, evaluasi hasil, hingga tindak lanjut untuk perbaikan mutu.

Untuk mencapai hasil akreditasi Unconditional Accreditation, Hendy Santosa menegaskan bahwa komitmen seluruh civitas akademika sangat diperlukan. Beberapa strategi yang harus diterapkan mencakup pengukuran kondisi awal, penyusunan tim inti dan pendukung, perumusan strategi dan jadwal kegiatan, pemantauan progres sesuai jadwal, hingga simulasi sebelum visitasi resmi berlangsung. Selain itu, ia juga menekankan bahwa Student-Centered Learning (SCL) tidak hanya terbatas pada metode Project-Based Learning (PJBL) dan Case-Based Method (CBM), tetapi juga melibatkan diskusi dan presentasi sebagai bagian dari pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif.

Pada sesi siang, pembahasan lebih difokuskan pada bedah kurikulum, termasuk penyusunan tujuan pembelajaran berdasarkan SCL yang mencakup aspek psikomotor, afektif, dan kognitif. Selain itu, setiap program studi diminta untuk memastikan adanya mata kuliah kekhasan yang sesuai dengan keilmuan dosen, revisi Taxonomy CPL dan matriks CPL, serta penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang selaras dengan standar internasional.

Dalam sesi penutupan, Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH., menyampaikan harapannya agar FISIP UNAND dapat mempersiapkan diri secara maksimal dalam proses akreditasi ini. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan seluruh program studi dapat memahami setiap tahapan yang diperlukan serta melakukan evaluasi mendalam terhadap kesiapan masing-masing prodi.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya FISIP UNAND untuk memperoleh akreditasi internasional ACQUIN. Dengan komitmen dan kerja sama yang solid, diharapkan proses ini dapat berjalan dengan lancar sehingga FISIP UNAND semakin diakui secara global sebagai institusi pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Add a Comment

Your email address will not be published.